Rabu, 11 Desember 2013

Sebuah senyuman mampu mengurangi sampah setiap orang.


sumber gambar: srgreen.wordpress.com

sumber gambar: dandysmainfile.blogspot.com

sumber gambar: my.opera.com

Sampah yang selama ini hanya menjadi SAMPAH (sesuatu yang di buang), bila ditangani dengan manajemen yang handal dan terpadu justru dapat mendatangkan berkah dan kesejahteraan bagi pengelolanya. Sampah yang berbau busuk dan kotor adalah hasil dari sebuah budaya instan yang ditambah budaya acuh atau ketidak pedulian yang parah.
Budaya hanya bisa dilawan oleh budaya. budaya yang buruk dan menghancurkan diatas harus dilawan dengan budaya senyum. Loh koq bisa kesana arahnya.
Senyum adalah langkah awal dari rasa optimis dan berani. Sampah adalah pruduk dari jaman instan yang membentuk manusia moderen di jamannya tidak mempedulikan proses. Semua berorientasi pada hasil, hasil dan hasil. Dan ini seperti angin yangtidak dapat dilihat namun dapat dirasakan kehadirannya. Sebagai contoh dari budaya manusia moderen yang merusak dan membentuk karakter dirinya adalah membuang sampah sembarangan.
Membuang sampah sembarangan bukan hanya salah dari si pembuangnya. Jika kita perhatikan kondisi Kota moderen seperti Jakarta yang sangat padat. Semua ingin hasil yang instan. Saat semua produk makanan ringan dengan mudah didapatkan, hal ini tidak serta merta dengan kehadiran tempat sampah di jalan. Sehingga mendorong seseorang yang telah menghabiskan jajanannya atau makanan ringannya untuk membuang sampah sembarangan. Karena tentu saja dia tidak ingin bersahabat dengan sampah makanan ringannya lebih lama.
Tentu saja pendapat di atas didasari dari sudut pandang si pelaku. Yaitu pelaku merasa kondisi lingkungan yang mendorongnya untuk berbuat hal yang mungkin saja menurutnya adalah sebuah kesalahan. Namun hal itu tidak bisa dihindari karena dorongan dari kondisi lingkungan yang buruk. Di samping si pelaku memang hanya ingin cara instan untuk bersih diri.
Kenapa harus senyum. Senyum membuat seseorangselalu ingin bersahabat dan disahabati. Jika melihat dari contoh di atas. Kesalahan terjadi karena salah satu penyebabnya tidak maunya bersahabat dengan sampah sisa makanan lebih lama. Jika saja si pelaku ingin bersahabat lebih lama dengan sampah sisa makanan ringannya. Paling tidak sampai ia menemui tempat sampah untuk menyimpan sampah sisa makanannya di
sana.
Atau jika ia ingin lebih lama lagi bersahabat dengan sampah sisa makanannya itu akan membuat sipelaku memeras daya kreatifitasnya untuk memikirkan cara berlama-lama dengan sampah sisa makanannya. salah satunya di buat barang yang dapat digunakan sehari-hari.
Dan hal itu hanya bisa dilakukan jika kita memilika jiwa tersenyum. Karena jiwa yang tersenyum akan membuat seseorang mau bersahabat dan siap di sahabati oleh apapun dan siapapun. sampah sisa makanan salah satunya. Senyuman juga mampu merangsang otak untuk lebih kreatif lagi.
AWALILAH HARIMU DENGAN SEBUAH SENYUMAN.......