Selasa, 26 November 2013

PROFIL KABUPATEN LEBAK

sumber: lebakkab.go.id

 A. Lambang Berbentuk Perisai
Benteng atau Perisai tanda kekayaan dan ketangguhan, sanggup menghadapi segala rintangan tantangan
B. Warna Dasar Kuning
Warna Emas dalam arti Kalimat (letterliyk), Lebak mempunyai tambang emas Cikotok dan kekayaan alam lainnya. Arti kiasan (fuugurliyk), pernah mengalami jaman keemasan dalam sejarahnya dan dengan kemerdekaan RI akan menuju ke jaman itu kembali dengan lebih maju.
C. Kubah Masjid Warna Putih
Lambang Jiwa Agama Islam dalam bathin penduduk. Putih tanda suci dalam hati dan perbuatan, suka damai dan toleransi (tasamuh).
D. Angklung Warna Hitam
Lambang seni, berkaki enam buah tanda gotong royong. Ciri khas kesenian asli lebak bermitos agama. Hitam, bahwa di Lebak masih tinggal Suku Asli Kanekes yang walaupun berada di tempat yang masih diselimuti kegelapan (Daerah Pegunungan Kendeng), pada hakekatnya mereka menyimpan sifat-sifat kebaikan yang murni dan apabila telah masuk sinar yang terang ke dalam lubuk hatinya, kebaikan akan menonjol lebih nyata, sebagai manifestasi jiwa yang asli.
E. Warna Biru Polos
Lambang lautan bahwa daerah Lebak memiliki Samudera Indonesia yang luas dan dalam, yang menghasilkan ikan dan hasil laut lainnya.
F. Warna Biru Di Antara Hijau Melurus Ke Bawah Dan Bersatu Dengan Biru Sebelah Kiri Bawah
Lambang sungai, diantaranya tiga buah sungai besar seperti Cisimeut dan Ciberang, bersatu dengan Ciujung yang walaupun berlainan asal hulunya (sumbernya) tetapi menjadi satu.
Lambang berukuran, ketenangan dan ke dalam lubuk hati rakyatnya. Walaupun berlainan asal sukunya berarti mewujudkan sosial untuk kepentingan umum.
G. Pita Berwarna Merah Putih
Warna merah, tanda hidup dan berani. Warna putih tanda suci. Benteng atau perisai tanda kekayaan dan keteguhan sanggup menghadapi segala rintangan.

SEJARAH TERBENTUKNYA KABUPATEN LEBAK
Kabupaten Lebak merupakan bagian asli dari wilayah  Kesultanan Banten . Hari jadi Kabupaten Lebak ditetapkan tanggal 2 Desember 1828. Beberapa catatan sejarah penting yang dijadikan dasar pertimbangan dalam penetapan hari jadi antara lain :
1.     Wilayah Kesultanan Banten pada tahun 1813 tanggal 19 Maret dibagi menjadi 4 (empat)  wilayah yaitu : Banten Lor ,Banten kulon ; Banten tengah dan banten kidul .
2.     Berdasarkan surat keputusan Komisi Jendral Hindia Belanda , 2 Desember 1828  ditetapkan pembagian wilayah  karesidenan Banten menjadi 3 (Tiga ) Kabupaten yaitu:Kabupaten Serang ; Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang .
3.     Tanggal  14 Agustus 1925, merupakan penunjukan Kabupaten Lebak sebagai daerah pemerintahan yang berdiri sendiri berdasarkan surat keputusan Gubernur  Jendral Belanda tanggal 14 agustus 1925 dengan Distrik  Parrungkujang, Rangkasbitung , Lebak Parahiang dan Cilangkahan .
Pada perkembangan selanjutnya telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah No.18 Tahun 1986 tertanggal 22 Oktober 1986 Hari jadi kabupaten lebak 2 Desember 1828.

KEADAAN PENDUDUK
Kabupaten Lebak merupakan salah satu Kabupaten di wilayah Provinsi Banten. Luas wilayah Kabupaten Lebak 304.472 ha dengan jumlah penduduk wilayah 1.204.095 (BPS Kab. Lebak) . Secara adminsitratif, Kabupaten Lebak terdiri dari 28 kecamatan,  340 desa, dan 5 kelurahan.  Nilai indeks  Pembangunan  Manusia  (IPM) Masyarakat di Kabupaten Lebak , yang diperoleh  berdasarkan  Survei Sosial EKonomi  Nasional (Susennas ) dengan 3 indikator , yaitu : Indikator Harapan Hidup, Indikator  Pendidikan dan Indikator  Daya Beli.
Berdasarkan analisis  dari indikator  tersebut , Kabupaten Lebak telah terjadi peningkatan  IPM dari tahun 2004 s/d tahun 2008 (67,04%) dan tahun 2009 s/d tahun 2014 (68,84%) . Hal ini menunjukan bahwa di Kabupaten Lebak telah terjadi peningktan  pada  : kesehatan masyarakat (Indikator  Harapan Hidup), melek huruf (indikator  pendidikan ), dan keterampilan , kesempatan  kerja dan pendapatan (indikator daya beli).

SOSIAL BUDAYA
Secara umum  karakter masyarakat di kabupaten Lebak dapat menerima hal-hal baru yang menujang  pembangunan ekonomi , antara lain  adanya penanaman  modal dari dalam maupun luar negeri , dengan persyaratan yang dilibatkan dalam menjalankan kegiatan.
Data Potensi Komoditi Industri Kecil
1.     Gula aren
2.     Emping melinjo
3.     Bata
4.     Genteng
5.     Tikar pandan
6.     Anyaman bambu
7.     Pande besi
8.     Batu fosil
9.     Sale pisang
10. Kerajinan kulit imitasi
11. Tahu/tempe
Perkebunan Karet,Kelapa sawit,Kakao,Kopi robusta,Aren,Cengkeh,Kelapa dalam,Kelapa hybrid,Lada,Pandan,Teh,Jambu mete,Panili,Jarak Pagar,Kapuk,
Selain potensi perkebunan, terdapat potensi perikanan yang sangat potensial di Kab. Lebak adalah usaha perikanan tangkap, dimana potensi lestari untuk perikanan pantai sebesar 3.712,4 ton/tahun dan potensi ZEE sebesar 6.884,84 ton/tahun.
Jenis ikan
1.     Kurisi
2.     Tigawaja
3.     Ekor kuning
4.     Cucut
5.     Pari
6.     Tongkol
Peternakan
Saat ini di Kab. Lebak terdapat pengelolaan peternakan sapi, baik yang dilakukan oleh pihak swasta maupun BUMD milik perusahaan daerah  (PD Lebak Niaga)
1.     Sapi potong
2.     Kerbau
3.     Kambing
4.     Domba
5.     Ayam buras
6.     Ayam ras pedaging
7.     Ayam ras petelur
8.     Itik
9.     Itik manila

POTENSI PARIWISATA
Kabupaten Lebak memiliki potensi pariwisata yang lekat dekat dengan nuansa alam. Berikut nama-nama objek wisatanya:
No
Nama Objek Wisata
Lokasi
1
Curug Indihiyang
Warunggunung
2
Arung Jeram
Lebak Gedong
3
Goa Sangkir
Bojong Manik
4
Budaya Kaolotan
Leuwidamar
5
Pemandian Air Panas
Cipanas
6
Pantai Karang Taraje
Bayah
7
Pantai Bagedur
Malingping
8
Pantai Binuangeun
Wanasalam
9
Pantai Cibobos
Panggarangan
10
Pantai P. Manuk
Bayah
11
Pantai Sawarna
Bayah
12
Pantai Ciantir
Bayah
13
Budaya Kaolotan Seren Taun
Cibeber
14
Air panas Senenghati
Malingping
15
Situ Palayangan
Cimarga
16
Kawah Cipanas
Sobang
17
Air Terjun/Curug Kanteh
Cilograng
18
Pantai Cihara
Cihara
19
Talanca Beach
Malingping
20
Pantai Cimandiri
Panggarangan
21
Pantai Beach
Malingping
22
Pantai Tanjung Panto
Wanassalam
23
Air Terjun/Curug Sata
Gn. Kencana
24
Curug Kebo
Malingping